Kamis, 06 Juli 2023

Cerita Setelah Lebaran 2023 di Thailand

Nb : Kali ini kita pake konsep no picture biar klean semua fokus ke ceritanya (Threads Day 1 Release jadi FOMO pengen pake tulisan aja (sebenernya mager aja sih kalo masukin picturenya kesini ehe, tapi kasih satu deh)). Dan fyi ini sebenernya udah ditulis dari tanggal 23 Mei 2023, tapi lupa aja masukin kesini.


Halo semuanya kembali lagi ke bloggg ini, kali ini gua akan menceritakan mengenai Libur Lebaran 2023 di Thailand. Akhirnya ya setelah hampir 5 Tahun ga keluar dari Indonesia lagi (terakhir ke Jepang di Juni 2018) kita kembali mengukir cerita di luar Indonesia. Kali ini cukup beda karena kita akan pergi ke suatu negara di Asean yang belum pernah kita kunjungi, yakni Thailand. Trip ini akan berlangsung dari 23 - 29 April 2023, dimana tanggal 22 April 2023 adalah lebaran di tahun 2023, maka dari itu gua buat judulnya cerita setelah lebaran 2023. Jadi tanpa basa basi mari kita mulai cerita ini.

Day 1 (23 April 2023) : Hello Thailand

Kami bangun sekitar jam 4.30 pagi karena penerbangan kami ke Bangkok akan diberangkatkan pada pukul 9.35 pagi. Setelah siap-siap (mandi, berpakaian, dan mengecek barang), jam 6 pagi kamipun berangkat menuju Terminal 2F Soekarno Hatta di Tangerang. Perjalanan pagi itu sangat lancar dan 30 menit kemudian kami sampai di Bandara Soekarno Hatta. Kami checkin di conter Batik Air karena kalau penerbangan internasional tidak bisa print boarding pass secara langsung. Selain itu kami pun menaruh bagasi di counter baggage drop. Setelah semuanya selesai, kami masuk ke keberangkatan dan imigrasi di pagi hari itu sangat sepi. Karena waktu keberangkatan kami masih lama, maka dari itu kami sarapan pagi terlebih dahulu di suatu kedai soto ayam.

Tidak terasa waktu semakin dekat menuju jam keberangkatan dan kami berjalan menuju security check sembari nostalgia karena sudah lama sekali tidak berangkat dari Terminal 2F Soekarno Hatta. Setelah security check, kami menuju ke gate F4 tempat dimana pesawat kami Batik Air ID 7631 akan diberangkatkan menuju Don Mueang, Bangkok (DMK). Tepat jam 9.00 boarding tiba dan kami masuk ke pesawat melalui garbarata. Pesawat kali ini sepertinya merupakan pesawat yang dibeli dari Garuda Indonesia karena interiornya bukan seperti naik pesawat Batik Air.

3,5 jam kemudian kamipun akhirnya mendarat di Bandara Don Mueang, Bangkok tepat jam 13.00. Selama di perjalanan, saya hanya mendengarkan musik dan menonton film. Nilai tambahan kepada Batik Air adalah diberikan snacks dan minuman selama di perjalanan. Tiba di Don Mueang, kami segera ke toilet terlebih dahulu dan mengantri imigrasi dengan kondisi yang ramai namun tidak padat. Karena kami berasal dari Indonesia dan merupakan bagian dari negara Asean, maka kami tidak perlu visa untuk berkunjung ke Thailand.

Tepat jam 14.00 setelah segala urusan imigrasi dan mengambil bagasi selesai, kami keluar dari bandara dan makan siang terlebih dahulu di Seven Eleven yang walaupun hanya convience store, namun makanannya sangat enak melebihi fast food pada umumnya. Kami makan siang terlebih dahulu di Bandara karena kami akan melanjutkan perjalanan menuju Pattaya yang jaraknya sekitar 150 km dengan waktu 2 jam. Untuk menuju ke pattaya, sebenarnya banyak sekali caranya salah satunya adalah menggunakan bis dengan harga yang tentunya lebih murah. Namun karena ini pertama kalinya kami ke Thailand, maka kami memutuskan untuk naik taxi agar lebih mudah.

Untuk naik taxi dari Bandara Don Mueang, setelah keluar dari pintu kedatangan ambil saja ke arah kiri hingga terdapat pool taxi yang terdapat di depan Seven Eleven. Untuk biaya sendiri perjalanan kami dari Bandara ke Pattaya sekitar 2300 Bath belum termasuk toll. Dan untuk biaya toll nya sekitar 300 Bath. Perjalanan awalnya cukup mulus, namun ditengah jalan ketika sudah mengarah ke Pattaya, tiba-tiba supir taxi kami “memaksa” kami untuk pindah ke kendaraan mobil temannya yang lebih besar dan tentunya ini akan mengarah ke Pattaya. Kami cukup was-was karena ini merupakan pengalaman pertama kali kami di luar negri dimana harus pindah kendaraan, namun tenang saja ini cuma sekali karena di perjalanan kami selanjutnya menggunakan taxi itu aman-aman saja.

Setelah sempat terjadi was-was selama perjalanan menuju ke Pattaya, 2 jam kemudian kamipun sampai di Mercure Hotel Pattaya Ocean Road. Sekadar review, hotelnya sangat bagus dan terletak di atas central pattaya. Namun walaupun lumayan jauh dari central pattaya, menurut saya lebih bagus tinggal disini karena lebih sepi pantainya dan dekat dengan mall Terminal 21 Pattaya yang sagat megah. Tambahan yang membuat lebih enak lagi karena tepat di depan hotel terdapat Seven Eleven yang lengkap. Setelah checkin dan menaruh barangan di kamar, btw kamar kami di 1414, kami turun kembali menuju ke pantai untuk santaian dan foto-foto. Suasana di sini sangat bagus, mungkin mirip dengan hollywood karena pohon-pohonnya yang mendukung.

Kamipun berjalan sore kearah central pattaya sembari menikmati sore hari di Pattaya. Rencana malam kami adalah makan di HardRock Cafe Pattaya yang jaraknya sekitar 1 km dari hotel kami. Sesampainya di HardRock, kami membeli cinderamata terlebih dahulu karena masih sepi. Selanjutnya kami makan malam di HardRock Cafe yang sangat enak. Setelah makan kami berjalan kembali ke hotel untuk istirahat.

Day 2 (24 April 2023) : 1 Day Trip in Pattaya

Kami bangun jam 7.00 pagi dan sarapan di hotel karena sudah include dengan sarapan pagi. Setelah mandi dan bersiap-siap, jam 9.30 kami berangkat menggunakan taxi menuju The Sanctuary of Truth Museum. Perjalanan menuju tempat tersebut sekitar 15 menit dengan harga 250 Bath. Sebenarnya untuk transportasi umum di Pattaya tidak terlalu banyak, maka dari itu kami selalu menggunakan Taxi, Grab, ataupun Berjalan Kaki jika tidak terlalu jauh. Sesampainya disana, untuk masuk lebih dalam ke Museumnya, perlu bayar 500 Bath per-orang. Jika anda tidak terlalu suka dengan museum, maka lebih baik hanya mengunjugi cafenya dan foto dari kejauhan dengan harga yang tentu lebih murah (Sekitar 100 Bath untuk beli minum). Namun jika anda ingin mendapatkan pengalaman yang lebih banyak, maka bayar 500 Bath merupakan pilihan yang terbaik.

Dengan harga 500 Bath anda akan dapat melihat isi dari Santuary of Truth Museum dan progress dari pembuatan pengerajin tersebut. Selain itu terdapat juga free guide yang akan menjelaskan lebih detail mengenai museum tersebut. Kami sangat menikmati penjelasan dari tour guide dan isi detail dari museum tersebut. Sayangnya museum tersebut masih dalam proses renovasi sehingga untuk masuk kedalam museum, kami harus memakai pelindung dan cuaca sangat panas sehingga kami tidak lama-lama karena juga ingin mengejar ke tempat selanjutnya. Sebelum meninggalkan tempat tersebut kami sempat membeli minuman di cafe dan papa dan adik saya sempat naik gajah mengitari tempat tersebut dengan harga 300 Bath perorang dan memberi makan gajah dengan harga 100 Bath per bakul.

Kamipun melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya yakni Pattaya Floating Market dengan waktu 30 menit dan harga 200 Bath menggunakan grab. Namun sayangnya ketika sampai, hujan turun dengan deras sehingga kami harus meneduh terlebih dahulu. Untuk masuk ke Pattaya Floating Market harganya 200 Bath perorang dan didalam tempat tersebut banyak sekali jajanan, restoran, wisata, dan cinderamata. Menurut saya sendiri kalau punya waktu yang lebih banyak sebaiknya pergi ke Damnoen Saduak Floating Market yang ada di Bangkok karena lebih luas dan tentunya lebih banyak sekali stall nya. Namun jika hanya ingin sekadar ke Floating market, Pattaya Floating market merupakan pilihan yang tepat karena tidak terlalu jauh dari pusat kota dan sudah mendapatkan fell berada di Foating Market. Kami membeli sate, minuman, dan waffle sembari menikmati suasana dari Floating Market tersebut.

Setelah dari Floating Market, kami naik Grab kembali ke Mall Central Pattaya dengan harga 250 Bath. Di mall kami hanya ngadem karena cuaca panas sekali dan membeli Cha Tra Mue yang merupakan minuman thai tea yang paling enak (kalau saya lebih suka sugarnya 25%). Setelah dari mall tersebut kami kembali ke hotel untuk istirahat karena cuaca juga tiba-tiba hujan deras. Dan malam harinya kami makan di Foodcourt Terminal 21 Pattaya dengan harga yang sangat murah sekali karena dengan harga 500 Bath untuk berempat sudah dapat makanan yang variatif dan banyak. Setelah makan kami berkeliling mall dan kembali ke hotel untuk istirahat.

Day 3 (25 April 2023) : Hello Bangkok

Seperti biasa kami bangun jam 7 pagi lalu breakfast. Di hari ini karena merupakan hari terakhir di Pattaya dan sudah order taxi untuk ke Ibis Bangkok Siam dengan harga 1800 Bath dengan toll 300 Bath di jam 12 siang, maka karena di hotel ada swimming pool, kami berenang ditengah cuaca pagi yang sangat panas. Sekedar informasi, kami pesan taxi melalui bantuan dari Resepsionis hotel. Selain itu kami membeli makan siang terlebih dahulu di Sevel mengingat perjalanan menuju ke Bangkok cukup lama. Jam 12 siang, supir taxi datang dan kami berangkat menuju Bangkok. Perjalanan menuju kota bangkok memakan waktu 2 jam dan selama perjalanan tidak ada kendala seperti waktu berangkat. Selama di Bangkok kami menginap di Ibis Bangkok Siam dan saya sangat merekomendasikan hotel ini karena terletak di pusat kota dan sangat dekat sekali dengan BTS (Bangkok Sky Train).

Setelah checkin dan menaruh barang, kami melanjutkan perjalanan ke Asiatique untuk menikmati sore hari di pinggir sungai. Perjalanan menuju tempat tersebut sekitar 30 menit dengan Grab dan harganya 200 Bath. Utuk masuk ke Asiatique tidak perlu bayar dan kami sangat menikmati tempat tersebut. Dulunya tempat ini sangat terkenal, namun sayangnya saat ini menurut saya sudah sepi karena sudah tertandingi oleh tempat-tempat lainnya. Disana kami foto-foto, makan, membeli pakaian WhiteSand yang sangat nyaman dan saya menyesal kenapa belinya cuma satu karena bahannya sangat enak sekali (btw harga 1 pakaiannya sekitar 200 Bath, mirip sekali dengan Dagadu yang berasal dari Yogyakarta).

Waktu menunjukkan pukul 6 sore dan kami kembali ke daerah Siam menggunakan Grab. Sekedar saran jika di bangkok saya sangat merekomendasikan untuk naik Grab jika pergi lebih dari 4 orang karena harganya sama saja dengan naik Skytrain atau bahkan bisa lebih murah. Namun jika sudah di peak hours, sebaiknya naik Skytrain aja karena kalau naik Grab pasti kena macet yang cukup parah. Saya sendiri tidak naik bus karena busnya tidak ada AC dan kuno sehingga cukup rawan kejahatan. Satu jam kemudian, kami sampai di Siam Center dan berkeliling di daerah tersebut hingga malam. Setelah puas kami kembali ke hotel untuk beristirahat setelah melewati hari yang panjang.

Day 4 (26 April 2023) : Must Visito

Hari ini kami mulai dengan bangun jam 7 pagi lalu karena disini kami tidak memilih dengan breakfast dikarenakan makanan Sevel sudah enak banget jadi kita sarapan di Sevel saja. Setelah sarapan dan bebersih, jam 9 pagi kami berangkat ke Grand Palace yang merupakan salah satu wisata yang wajib dikunjungi oleh turis. Kami berangkat menggunakan Grab dengan harga 200 Bath. Sesampainya disana kami membeli tiket dengan harga 500 Bath perorang. Menurut saya sebagai orang yang baru pertama kali ke Thailand, Grand Palace merupakan salah satu yang wajib dikunjungi karena menampilkan temple dan gedung yang menarik. Disana kita bisa foto-foto dan melihat sejarah dari Thailand itu sendiri. Pagi itu sayangnya cuaca mendung sehingga foto yang dihasilkan kurang bagus. Setelah menikmati Grand Palace, rencana awal kita adalah segera menuju ke Wat Pho karena cuaca sudah mendung. Namun saat kami keluar tiba-tiba hujan deras sehingga kami meneduh di suatu cafe bernama Golden Cafe. Kami memesan coffee dan cake yang rasanya enak.

Setelah hujan berhenti, kami naik tuk-tuk dengan harga 100 Bath menuju Wat Pho dengan jarak 1 km. Di Wat Pho sendiri, harga tiket masuknya sebesar 200 Bath perorang. Disini kita bisa melihat temple dan patung buddha tidur yang sangat terkenal. Lagi-lagi kami foto-foto dan menikmati suasana yang sangat jarang ditemui di Indonesia. Waktu semakin siang dan kami memutuskan untuk pindah ke tempat selanjutnya yakni Wat Arun. Untuk ke Wat Arun sendiri, cara paling mudah adalah menggunakan kapal dengan harga 5 Bath perorang. Namun sebelum kami naik kapal, kami makan terlebih dahulu di restoran yang dekat dengan pelabuhan.

Perjalanan dari Wat Pho ke Wat Arun sangat dekat sekali karena hanya di seberang sungai. Di Wat Arun sendiri kita perlu bayar 100 Bath perorang dan mendapatkan sebotol air mineral. Wat arun sendiri lebih fokus ke temple-temple dengan taman yang luas. Dari ketiga tempat yang telah saya kunjungi, saya paling suka ke Wat Arun karena suasanya tidak terlalu ramai dan terdapat hamparan taman yang luas sehingga kami bisa santaian. Setelah santaian dan foto-foto di Wat Arun kami naik kapal kembali dengan rute yang berbeda menuju Icon Siam. Harganya sekitar 20 Bath perorang untuk naik kapal dari Wat Arun ke Icon Siam. Perjalanan kali ini cukup lama sekitar 40 menit dan berhenti di beberapa pelabuhan kecil.

Sesampainya di Icon Siam kami berkeliling mall tersebut. Mall tersebut sangat luas dan sangat lengkap sekali. Ditambah yang menarik di lantai dasarnya, walaupun mall yang cukup termahsyur, namun menjual berbagai macam stall dengan harga yang terjangkau. Kami makan di food hall tersebut dan setelah puas kami kembali lagi ke daerah Siam, tepatnya di Siam Paragon untuk mencari barang. Untuk ke Siam Paragon kami menggunakan skytrain dengan satu kali transit (untuk rutenya bisa lihat di Google Maps) dengan harga sekitar 70 Bath perorang. Di Siam Paragon sendiri kami berkeliling mall dan makan malam di Baan Ice Restaurant. Setelah puas berkeliling di Siam Paragon kami berjalan pulang menuju hotel untuk istirahat.

Day 5 (27 April 2023) : Shopping Time!

Hari kita mulai seperti biasa dengan Makan Pagi di Sevel dan jam 9 pagi kami berangkat naik Skytrain menuju ke Chatucak Weekend Market. Sesampainya disana saya cukup kaget karena tidka sesuai bayangan saya dimana seharusnya banyak sekali stall jualan. Namun pagi itu sangat sepi seperti tidak ada kehidupan. Setelah mutar-mutar, kami baru sadar bahwa ketika datang di Weekdays, mereka tidak buka secara keseluruhan sehingga hanya ada beberapa stall yang buka. Saran saya adalah jangan datang kalau bukan Weekend ataupun jika mau datang, datanglah di siang hari, siapa tau sudah banyak yang buka. Karena hanya beberapa stall yang buka, kami hanya membeli beberapa cinderamata, membeli snacks dan minuman. Karena belum puas mencari barang yang diinginkan di Chatucak, kami melanjutkan perjalanan kembali menuju area Pratunam menggunakan Skytrain dan berjalan dari BTS Station ke Platinum Mall karena cuaca sangat panas sehingga kami lebih memilih ke mall dibandingkan di Pratunam Market.

Di Platinum Mall, akhirnya saya menemukan barang yang diinginkan yakni pakaian yang unik dan sempat makan siang terlebih dahulu di Restoran Cafe Baan Mhee yang terletak di lantai paling atas dari Platinum Mall. Puas dengan mengunjungi Platinum Mall, kami berjalan melawati jembatan yang fenomenal menuju CentralwOrld. Di sana kami berkeliling mall dan sempat makan durian khas thailand yakni Monthong. Menurut saya sendiri sebagai orang yang kurang suka manis, duriannya kurang manis dan tidak terlalu lembut. Kamipun menyebrang menuju Big C Supercenter untuk membeli oleh-oleh khas thailand. Big C merupakan sebuah supermarket biasa, namun ia menjual barang-barang makanan khas thailand yang terdiri dari kacang, teh sachet, durian snacks, etc. Setelah sudah menemukan oleh-oleh yang diinginkan, kami kembali ke hotel untuk istirahat dan menaruh barangan.

Di malam hari, kami sempat pergi ke MBK yang terletak di depan hotel untuk membeli barang dan berkeliling mall. Kami juga sempat mencoba Tim Hortons yang merupakan cafe dari Canada (mirip-mirip dengan Starbucks). Untuk rasanya sangat enak sekali dan bahkan menurut saya lebih enak dari Starbucks karena snacksnya tidak terlalu manis dan pas dengan lidah saya. Setelah puas kami kembali ke hotel untuk istirahat.

Day 6 (28 April 2023) : Eat Eat and Eat

Setelah semuanya dilakukan (makan pagi di Sevel dan bebersih), jam 9 pagi kami berangkat naik Skytrain menuju ke Lumphini Park. Taman ini sangat sejuk sekali karena ditengah kota yang padat, terdapat taman yang luas sehingga ini cocok bagi saya untuk santaian. Kamipun berkeliling taman tersebut dan foto-foto sembari menikmati udara yang segar. Setelah puas di Lumphini Park, kami naik MRT menuju Terminal 21 Asok untuk makan siang di suatu restoran yang sangat terkenal di Thailand yakni Kub Kao Kub Pla. Menurut saya ini merupakan restoran terbaik di Thailand dan sangat sesuai dengan harganya. Kami makan pad thai, omelette, fish, dan sayur dan semuanya tidak ada yang gagal karena semuanya rasanya enak. Tidak hanya berhenti disitu, kami juga sempat makan di Cafe After You yang sangat enak sekali. Kami memesan chocolate cake, ice manggo sticky rice, dan brownies dan lagi-lagi rasanya tidak ada yang fail.

Setelah puas dengan Terminal 21 ditambah dengan makanan yang sangat lezat, kami pergi ke Central Rama 9 sembari menunggu waktu bukanya Jodd Fairs yang tidak terlalu jauh dari mall tersebut. Sembari menunggu buka kami berkeliling mall dan santaian di suatu Taiwan Drinks. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 4 sore dan Jodd Fairs pun buka. Disana kami membeli makanan yang terdiri dari Bakso, Chicken, Ribs, dan Coconut. Benar sekali kata orang bahwa tempat ini masih terbilang baru sehingga makanannya banyak sekali variannya dan saya sangat suka tempat ini. Setelah puas dengan Jodd Fairs, kami kembali ke hotel menggunakan Grab dengan harga 250 Bath, dan karena pulang di Peak Hours maka kondisi jalan sangat padat, sehingga perjalanan yang harusnya hanya 30 menit menjadi 1,5 jam. Sesampai di hotel kami istirahat dan packing karena besok akan kembali ke Rumah.

Day 7 (29 April 2023) : See Yaa

Tidak seperti biasanya di hari-hari sebelumnya, di pagi ini kami tidak sarapan di Sevel karena ingin sarapan pagi di Khaosan Road. Perjalanan dari hotel ke Khaosan Road sekitar 15 menit menggunakan Grab dengan harga 150 Bath. Disana karena kami datang terlalu pagi, maka banyak toko yang belum buka dan kami hanya foto-foto di gapura yang ada tulisan khaosan road. Karena belum ada restoran yang buka di pagi itu, maka kami sarapan di Starbucks Khaosan Road. Tidak terasa waktu semakin siang dan kami harus segera ke hotel untuk checkout dan pergi ke Bandara. Perjalanan pulang ini kami sempat mencoba thai massage dan pulang menggunakan tuktuk dengan harga 200 Bath.

Hari semakin siang dan jam 12 siang kami harus keluar dari hotel karena sudah waktunya kembali ke rumah. Sebenarnya penerbangan kami ke Jakarta masih pukul 6 sore, namun kami memutuskan untuk langsung ke bandara karena membawa barangan yang banyak dan ingin berkeliling di Bandara Don Mueang terlebih dahulu untuk membeli barang yang belum sempat ditemui. Ternyata benar pilihan kami, karena setiba kami di bandara, suasana di bandara tersebut sangat padat dengan orang-orang yang ingin kembali ke negaranya masing-masing. Sebelum check in kami makan terlebih dahulu di Thong Kitchen yang enak dan checkin dan baggage drop. Setelah security check, kami membeli oleh-oleh kembali dan menunggu waktu keberangkatan. Jam 6 sore pesawat Batik Air baru tiba dari Denpasar dan jam 7 malam pesawat Batik Air ID 7630 membawa kami kembali ke Jakarta, Indonesia dengan selamat.

Demikian cerital liburan kali ini, semoga anda senang dan terus mengikuti cerita kami kedepannya. Dan sebagai penutup, saya akan memberikan rekomendasi pilihan terbaik dari tempat yang menjadi pilihan saya selama 7 hari di Thailand dan mungkin bisa menjadi pilihan anda jika mengunjungi Thailand, Terima Kasih.

  • Restoran Terbaik = Kub Kao’ Kub Pla
  • Cafe Terbaik = After You
  • Mall Terbaik = Icon Siam
  • Stall Food Area Terbaik = Jodd Fairs
  • Minuman Terbaik = Cha Tra Mue
  • Tourist Attraction Terbaik = Wat Arun

Kamis, 19 Januari 2023

Libur Akhir Tahun 2022 (Roadtrip Pulau Jawa)

Halo semuanya kembali lagi ke cerita di bloggg ini. Kali ini gua bakal ceritain mengenai liburan akhir tahun kita di tahun 2022 di Pulau Jawa dengan Road Trip menggunakan mobil. Oiya trip ini akan berlangsung dari 27 Desember 2022 - 1 Januari 2023, jadi selamat membaca cerita ini!


Day 1 (Selasa, 27 Desember 2022) : Mari Berangkat!

Seperti road trip kita sebelumnya setiap ingin melakukan perjalanan yang cukup jauh pastinya kita selalu bangun pagi. Kali ini kita bangun jam 5 pagi dan melakukan persiapan seperti cek kendaraaan, memasukkan barangan ke kendaraaan, dan mengecek rumah sebelum ditinggal. Tepat jam 7 pagi kami berangkat meninggalkan rumah menuju kota Semarang. Perjalanan kami pagi ini dimulai dengan cuaca yang cerah dan berawan. Selama perjalanan menuju Semarang kami hanya melewati toll trans jawa saja sehingga arus kendaraan tidak membuat pusing. Kami juga berhenti selama 2 kali untuk istirahat yakni di rest area KM 86A dan KM 228A. Pemandangan di perjalanan kali ini juga memukau mata sehingga tidak terasa pada pukul 1 siang kami sudah sampai di kota Semarang.

mari berangkat!
1st stop
2nd stop
icon
welkam to SRG

Tujuan pertama kami adalah makan siang di ayam goreng pak supar yang direkomendasikan oleh banyak orang. Namun ketika sudah sampai di lokasi tujuan ternyata kondisi restaurant sangat padat, sedangkan kami lapar sekali karena belum makan berat dari pagi sehingga kami tidak jadi makan di restoran tersebut. Awalnya kami mengarahkan maps ke Asam-Asam Koh Liem yang sudah pernah kami coba di liburan 3 tahun yang lalu. Namun tidak jauh dari pak supar terdapat satu restoran ayam goreng yang cukup ramai tapi tidak seramai pak supar. Sehingga kami berhenti di restoran tersebut yang bernama Ayam Goreng Kalasan Simpang Lima. Tidak disangka rasanya sangat nikmat sekali dan selain ayamnya saya juga merekomendasikan sop dagingnya. Sambalnya juga jangan lupa dicoba karena itu merupakan jagoannya dari restoran kali ini. Mungkin ini bisa jadi alternatif lainnya jika pak supar ramai karena banyak sekali warga semarang yang makan di restoran ini. 

terbaik
ini restorannya

Setelah makan siang dengan nikmat kami bergerak ke hotel kami di Semarang yakni Gets Hotel. Kondisi hotel ini walaupun terlihat kuno namun bisa dijadikan pilihan karena kasur twinnya cukup luas dan kolam renangnya indoor dan luas sehingga tidak perlu takut jika hujan. Sesampainya di hotel kami check in dan langsung berenang karena sangat sepi. Setelah berenang kami mandi dan kembali keluar dari hotel karena ingin menikmati kota lama Semarang di sore hari. Jam 5 sore kami keluar dari hotel. Rencana awalnya kami ingin jalan karena alasan lainnya kami memilih Gets Hotel karena dekat dari kota lama. Namun sepertinya jalanannya kurang bagus dan tidak didesain untuk pejalan kaki sehingga kami memutuskan untuk naik mobil. Mungkin jika ingin jalan ke kota lama bisa menginap di Horison Hotel atau ada satu hotel lainnya dekat kota lama yang gua lupa namanya.

10 menit kemudian (dengan mobil) kami sampai di area kota lama. Kami parkir di tanah lapang yang dijadikan parkiran di kota lama (tidak jauh dari tekodeko). Kami segera bergerak ke Gedung Marba yang menjadi icon di kota lama sekaligus recreate foto 3 tahun yang lalu dimana tidak disengaja kami datang di waktu yang sama. Suasana sangat ramai dan padat karena banyak warga yang menikmati liburan akhir tahun disini.

history
iconic
3 tahun yang lalu di tanggal yang sama
dan posisi yang sama

Setelah foto-foto dengan puas, niat awalanya kami ingin makan malam di Spiegel. Namun lagi-lagi ga hoki karena ternyata spiegelnya lagi closed for public. Jadinya kita makan malam di tekodeko yang gajauh dari spigel. Disini banyak sekali pilihan makanan dan minuman yang sangat terjangkau jika dibandingkan dengan lokasinya. Harganya rata-rata 20-40 ribu untuk makanan dan minumannya. Kami memesan kopi, ice cream, frappe, chicken katsu, ricebowl, dan pasta dan semuanya sangat saya rekomendasikan. Setelah puas makan dan santaian di tekodeko kami memutuskan untuk kembali ke hotel untuk istirahat.

enak semua (wajib dipesan)
ice cream every day
chicken parmagiana (ini enak)
rasa >> harga

Day 2 (Rabu, 28 Desember 2022) : Kewajiban untuk Datang ke Kota Ini

Pagi yang cerah ini kami bangun cukup pagi karena ingin mengejar untuk sampai di Klaten di siang hari agar bisa menyekar. Seperti biasa kami selalu memesan hotel yang include dengan sarapan pagi agar tidak bingung untuk makan paginya. Makanan di hotel ini cukup variatif dan lengkap untuk standar hotel. Jam 10 pagi kami meninggalkan hotel menuju kota Klaten. Kami sempat isi bensin terlebih dahulu di rest area KM 429. Suasana jalan toll pagi itu cukup ramai lancar sehingga kami bisa tepat waktu untuk sampai di klaten pukul 1 siang. Oiya kami sempat berhenti di minimarket dan pasar untuk membeli bunga.

nyekar

Setelah menyekar kami mengarahkan maps menuju Ganjuran untuk beribadah. Namun karena sudah siang hari kami memutuskan untuk berhenti di salah satu restoran yang searah dengan Ganjuran. Awalnya kami sempat underestimate karena cukup sepi restorannya. Namun seperti pepatah dimana dont jugje the book by its cover tidak disangka ini restoran sangat kami rekomendasikan jika pergi ke Klaten. Nama restorannya ialah Omah Dahar Mbah Wanto. Jika kesini pesanlah paketan nasi yang menggunakan tampah karena sudah lengkap semuanya ditambah dengan tempe mendoan yang sangat lezat.

wajib didatangi kalau ke Klaten
paket Komplit

Kami melanjutkan perjalanan menuju Ganjuran dan sayangnya sampai di lokasi tujuan cuaca tidak mendukung dimana hujan deras sehingga kami tidak bisa beribadah di tengah gua, namun kami tetap beribadah di pinggir gua yang terdapat kanopi. Setelah beribadah kami bergerak menuju salah satu kafe di utara kota Yogya yang bernama Filosofi Kopi. Kami sampai di cafe tersebut dengan disambut cuaca mendung dan gelap. Kami memesan kopi, waffle, dan pancake dan rasanya nikmat. Ini perlu dikunjungi karena suasanya sangat nyaman, namun sayangnya kami datang sehabis hujan deras sehingga cukup becek.

pray

Setelah santaian di Filosofi Kopi kami bergerak menuju hotel kami yang akan kami tinggali selama 2 malam yakni Grand Mercure Hotel Adisucipto. Sesampainya di hotel kami check in dan istirahat.

makanan di filkop
signature
coffee
welcome


Day 3 (Kamis, 29 Desember 2022) : Mengenang Masa Lalu

Kami bangun pagi, sarapan pagi, dan berenang sebelum meninggalkan hotel. Sarapan di hotel ini sangat variatif dan sesuai standard hotel. Jam 11 siang kami meninggalkan hotel dan bergerak kearah gunung yang sangat terkenal di Yogya yakni gunung merapi. Namun kami hanya sampai di kaki gunung merapi karena ada 2 tempat yang ingin kami kunjungi yakni dimulai dari Stonehenge. Ya seperti namanya ini merupakan replika dari Stonehenge aslinya yang ada di Inggris. Untuk masuk kesini anda perlu membayar sekitar 15 ribu per orang. Disini layaknya umat manusia, kami foto-foto dengan batu sembari menikmati sejuknya udara di siang hari. Walaupun kami datang di siang hari, beruntungnya cuaca cerah dan sangat adem.

di inggris nggak ada kayak gini
replika

Setelah foto-foto tidak jauh dari Stonehenge terdapat desinasi lanjutan yakni Kopi Merapi. Suasana sangat ramai sekali namun kami tetap mengantri selama setengah jam untuk bayar. Karena konsepnya disini kita ambil makanan atau camilan semacam di angkringan baru bayar untuk pesan minum ataupun camilan lainnya. Makanan disini sangat murah untuk gua yang tinggal di Jakarta dan Surabaya (150 ribu berempat dengan makanan yang sangat banyak) dan gua sangat merekomendasikan risoles kejunya karena rasanya out of the box. Kami santaian disini cukup lama karena ingin menikmati suasana dan menunggu hujan reda.

iconic
risol terbaik
harusnya merapa tapi lagi kabut
mukbang
seleranya orang indo

Jam 3 sore kamipun melanjutkan perjalanan kembali ke kota Yogyakarta karena ingin bertemu dengan saudara yang baru datang dari Jakarta. Namun sebelum bertemu kami pergi ke Milk by Artemny untuk santaian dan makan gelato yang merupakan bukti sah jika liburan. Rasa gelato tersebut sangat nikmat namun sayangnya tempatnya tidak sesuai ekspektasi karena ternyata tempatnya lumayan kecil.

lezatt
variasi di milk by artemy
gelato everyday

Jam 7 malam kami menjemput saudara di Kimaya Hotel (kami nanti juga menginap 2 hari terakhir sebelum pulang) dan pergi makan malam di Nanamia Pizzeria. Sesuai namanya ini restoran italy yang tempatnya cukup kecil sehingga kami perlu waiting list namun beruntungnya tidak lama kemudian kami masuk dan mendapatkan meja. Ya umumnya di restoran italy, kami memesan pizza, pasta, greek yoghurt dan rasaya ya seperti restoran italy yang tradisional karena unik rasanya. Setelah makan kami kembali ke hotel masing-masing dan beristirahat untuk mempersiapkann hari esok.

italiano

Day 4 (Jumat, 30 Desember 2022) : Akhirnya Kesampaian

Seperti biasanya kami bangun dan sarapan pagi di hotel. Lalu jam 10 pagi kami bergerak menuju timur Yogya untuk pergi ke Tebing Breksi. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam melewati jalan yang sangat menanjak. Tiba di Tebing Breksi kami perlu membayar sekitar 10 ribu perorang dan parkir. Kondisi pagi itu sangat sepi sehingga kami dapat berfoto dengan leluasa. Namun kami sempat kebingungan mengenai lokasi yang menjadi spot foto banyak orang. Ternyata sepertinya kami salah pintu masuk karena setelah menanjak dan menurun (iya ini beneran tapi pake tangga) ternyata terdapat spot foto tersebut dan warga banyak yang foto-foto. Kayaknya lebih baik setelah masuk jangan langsung parkir tapi mendingan terus aja ke arah timur untuk ke tempat yang banyak orang. Layaknya turis, tentunya kami tidak mau ketinggalan kesempatan dan ya foto-foto seperti turis umumnya.

menanjak dan menurun
kolam
icon yang dipakai buat foto
kebun
alam
selamat datang

Setelah menikmati keindahan tebing yang konon katanya diukir dan dibuat secara manual, kami memutuskan untuk makan siang karena lapar. Kami terus menanjak (menggunakan mobil) menuju ke Watu Langit dimana kami dapat makan dengan menikmati pemandangan yang sangat memukau mata. Tidak disangka lagi makanan disini walaupun sederhana seperti makanan rumahan namun sangat nikmat sekali. Saya merekomendasikan ayam bakar dan mangut lelenya karena ya enak. Jangan lupa juga pesan es jeruk nipis dan tempe mendoan sebagai meneman makan siang hari ini.

apa lu liat-liat
ootd
enak makanannya
pemandangan

Setelah makan siang dengan nikmat dan puas kami memutuskan untuk check in terlebih dahulu di Kimaya Hotel agar masih sepi. Lalu kami kembali keluar dari hotel jam 4 sore dan pergi ke Roemi untuk makan gelato yang merupakan bukti sah kalau liburan sembari menunggu malam hari untuk kembali mencoba makan Gudeg Permata yang gagal kami coba saat libur lebaran 2022. Roemi ini mungkin menjadi rekomendasi gua lainnya karena walaupun terlihat sepi karena mungkin kalah dari cafe lainnya tapi dia tetap menyajikan gelato yang nikmat dan camilan lainnnya yang lezat dan terjangkau harganya.

pool view
Christmas edition

kombinasi yang nikmat (taro + bublegum)

Kamipun sampai di lokasi Gudeg Permata jam 6 malam dan mulai menunggu di depan restoran dari jam 7 malam karena menurut infonya gudengnya buka jam 8 malam. Jam 8 kurang akhirnya gudengnya buka dan kami menjadi pembeli pertama yang membeli gudeg di malam hari itu. Menurut gua emang selera orang beda-beda tapi gua lebih suka Gudeg Sagan yang lebih berasa. Konon katanya Gudeg Permata merupakan gudeg yang rasanya sama kayak jaman dulu jadi “mungkin” banyak orang yang suka dengan cita khas zaman dulu. Sedangkan gua yang sudah terbiasa dengan Gudeg Sagan lebih prefer makan Gudeg Sagan jika dibandingkan dengan Gudeg Permata yang harus mengantri selama itu. Setelah makan kami kembali ke hotel untuk istirahat.

action
look it that
what are those?
wooo terlihat menggoda


Day 5 (Sabtu, 31 Desember 2022) : Belum Sah ke Yogya Kalau Tidak Kesini

Di hari terakhir di 2022 kami memulai hari dengan melakukan rutunitas menginap di hotel (bangun, sarapan pagi, dan berenang). Dari ketiga hotel yang gua kunjungi di trip ini, menurut gua ini hotel dengan variasi makanan paling biasa namun bolehlah untuk dicoba. Ditambah kondisi restoran pagi itu sangat ramai sehingga kayaknya gua kurang bisa menikmati makan pagi disini. Selain itu jadi catatan bahwa kolam renang disini cukup dalam (sekitar 1,7 meter) sehingga hati-hati saja. Namun yang menjadi keuntungan menginap disini ialah kasur twinnya sangat luas jika dibandingkan dengan Grand Mercure yang sangat kecil.

art

Layaknya turis kalau ke Yogya, Malioboro menjadi kunjungan utama mereka pergi, begitupun juga dengan kami. Kami berangkat jam 11 siang dan parkir di lapangan dekat Grand Zuri dan berjalan menuju kawasan malioboro. Menurut gua Malioboro sudah sangat beda dengan dulu kala karena sudah tertata dengan baik dan terdapat area belanja (seperti chatucak di bangkok) sehingga warga dapat kesana. Kami foto-foto di plang jalan maioboro, membeli lato-lato yang ternyata sangat susah buat dimainkan, dan makan massimo gelato kembali karena cuaca sangat panas siang itu. Setelah berjalan-jalan di malioboro, kami lapar dan makan sate yang sayangnya sangat keras. Lalu kami juga naik andong untuk berkeliling malioboro dan sekitarnya.

stasiun yogyakarta
menyebrang
spot wajib di malioboro
syap
variant gelato di Masssimo
ice cream everyday
yang baru (teras malioboro)
plang teras malioboro
sate sapi yang butuh effort
horse
quotes

Setelah puas di Malioboro, kami kembali ke parkiran untuk ke Cinema Bakery yang menjadi hits bagi kaum muda warga Yogya. Namun kami sempat berhenti di Dagadu depan Grand Zuri untuk membeli kaos sebagai bukti sah kalau ke Yogya (prinsip). Perjalanan memakan waktu selama setengah jam dan sampai disanan beruntugnya saudara kami sudah mendapatkan tempat dan memesan makanan sehingga kami gabung. Gua sempat mencicipi cake dan maccaron yang sangat manis tapi enak, dan ditemani juga segelas ice americano untuk menikmati sore hingga gelapnya Yogya.

cake!
bukan bioskop

Waktu menunjukkan jam 8 malam dan kami lapar, dan maps mengarahkan ke Tengkleng Gajah yang terkenal. Namun sayangnya kami ga hoki lagi karena tutup (padahal di maps buka), maka dari itu kami memutuskan ke Raminten Kitchen. Sesampainya disana kondisi sangat ramai sehingga kami perlu waiting list selama 1,5 jam. Untuk makanannya sangat enak dan harganya juga murah banget jika dibandingkan dengan tempatnya. Restoran ini unik karena banyak sesajen, barang-barang peninggalan, dan yang membuat saya gua kaget adalah terdapat 3 kuda saat menuju ke kamar mandi.

patung sambutan
mie nyemek yang murah dan enak
es sereh lemon yang segar

Waktu menunjukkan pukul 11 malam dan 1 jam lagi tahun baru, maka kami memutuskan untuk menikmati suasana tahun baru di Yogya. Kami parkir di KFC dekat Raminten Kitchen dan menunggu tahun berganti di depan MCD karena jalan kearah tugu sudah banyak lautan warga yang menunggu tahun berganti. Tidak terasa tahun sudah berganti dan mari pindah ke hari selanjutnya.

happy nu year
aftermatch

Day 6 (Minggu, 1 Januari 2023) : Awal yang Baru dengan Kembali ke Rumah

Tepat jam 00.00 tahun bergant ditandai dengan semarak kembang api dan warga berteriak sembari mengabadikan foto, begitupun dengan kami. Setelah puas foto-foto kami segera kembali ke parkiran dan kembali ke hotel karena kami akan pulang di pagi hari menuju rumah. Kami bangun jam 7 pagi dan mempersiapkan barangan. Tidak lupa sarapan pagi yang disediakan hotel. Jam 9.30 kami meninggalkan kota Yogyakarta dengan kondisi jalanan yang sepi. Kami sempat berhenti di minimarket di daerah Klaten untuk istirahat dan membeli minuman sebelum masuk toll Banyumanik.

bye hotel
terimakasi yogya
kembali pulang

Mobil melaju dengan suasana jalanan yang sangat ramai karena besok senin maka dari itu banyak warga yang kembali ke rumah, begitupun dengan kami. Jam 1 siang kami singgah sebentar di rest area KM 389 untuk makan siang di bakso kota cak man dan membeli oleh-oleh. Saran gua sebaiknya bawa bekal saja dari kota asal karena sangat susah untuk beli makanan di rest area karena ramai dan padat.

makan bwang

Setelah puas, kamipun melanjutkan kembali ke rumah dan sempat berhenti di rest area KM 208 untuk istirahat dan gantian menyetir dan rest area KM 102 untuk makan malam di restoran sunda yang sangat nikmat. Oiya mulai dari semarang sampai rumah suasana jalanan sangat ramai dan padat sehingga mobil tidak bisa melaju dengan cepat. Kami sempat gantian menyetir kembali di pintu toll setelah Jakarta Cikampek Elevated dan setelah perjalanan yang sangat panjang kami tiba di rumah jam 10.30 malam.

3rd stop
spotify song on repeat
cars
last stop
sampai juga setelah +- 1000km

Demikian cerita liburan akhir tahun 2022 gua dan sampai saat ini (Kamis, 19 Januari 2023) kami belum ada rencana untuk liburan mengingat banyaknya kesibukan di tahun ini. Jadi, sampai ketemu lagi kalau kami liburan!