Halo semuanya kembali lagi ke cerita di bloggg ini. Kali ini gua bakal ceritain mengenai liburan akhir tahun kita di tahun 2022 di Pulau Jawa dengan Road Trip menggunakan mobil. Oiya trip ini akan berlangsung dari 27 Desember 2022 - 1 Januari 2023, jadi selamat membaca cerita ini!
Day 1 (Selasa, 27 Desember 2022) : Mari Berangkat!
Seperti road trip kita sebelumnya setiap ingin melakukan perjalanan yang cukup jauh pastinya kita selalu bangun pagi. Kali ini kita bangun jam 5 pagi dan melakukan persiapan seperti cek kendaraaan, memasukkan barangan ke kendaraaan, dan mengecek rumah sebelum ditinggal. Tepat jam 7 pagi kami berangkat meninggalkan rumah menuju kota Semarang. Perjalanan kami pagi ini dimulai dengan cuaca yang cerah dan berawan. Selama perjalanan menuju Semarang kami hanya melewati toll trans jawa saja sehingga arus kendaraan tidak membuat pusing. Kami juga berhenti selama 2 kali untuk istirahat yakni di rest area KM 86A dan KM 228A. Pemandangan di perjalanan kali ini juga memukau mata sehingga tidak terasa pada pukul 1 siang kami sudah sampai di kota Semarang.
|
mari berangkat! |
|
1st stop |
|
2nd stop |
|
icon |
|
welkam to SRG |
Tujuan pertama kami adalah makan siang di ayam goreng pak supar yang direkomendasikan oleh banyak orang. Namun ketika sudah sampai di lokasi tujuan ternyata kondisi restaurant sangat padat, sedangkan kami lapar sekali karena belum makan berat dari pagi sehingga kami tidak jadi makan di restoran tersebut. Awalnya kami mengarahkan maps ke Asam-Asam Koh Liem yang sudah pernah kami coba di liburan 3 tahun yang lalu. Namun tidak jauh dari pak supar terdapat satu restoran ayam goreng yang cukup ramai tapi tidak seramai pak supar. Sehingga kami berhenti di restoran tersebut yang bernama Ayam Goreng Kalasan Simpang Lima. Tidak disangka rasanya sangat nikmat sekali dan selain ayamnya saya juga merekomendasikan sop dagingnya. Sambalnya juga jangan lupa dicoba karena itu merupakan jagoannya dari restoran kali ini. Mungkin ini bisa jadi alternatif lainnya jika pak supar ramai karena banyak sekali warga semarang yang makan di restoran ini.
|
terbaik |
|
ini restorannya |
Setelah makan siang dengan nikmat kami bergerak ke hotel kami di Semarang yakni Gets Hotel. Kondisi hotel ini walaupun terlihat kuno namun bisa dijadikan pilihan karena kasur twinnya cukup luas dan kolam renangnya indoor dan luas sehingga tidak perlu takut jika hujan. Sesampainya di hotel kami check in dan langsung berenang karena sangat sepi. Setelah berenang kami mandi dan kembali keluar dari hotel karena ingin menikmati kota lama Semarang di sore hari. Jam 5 sore kami keluar dari hotel. Rencana awalnya kami ingin jalan karena alasan lainnya kami memilih Gets Hotel karena dekat dari kota lama. Namun sepertinya jalanannya kurang bagus dan tidak didesain untuk pejalan kaki sehingga kami memutuskan untuk naik mobil. Mungkin jika ingin jalan ke kota lama bisa menginap di Horison Hotel atau ada satu hotel lainnya dekat kota lama yang gua lupa namanya.
10 menit kemudian (dengan mobil) kami sampai di area kota lama. Kami parkir di tanah lapang yang dijadikan parkiran di kota lama (tidak jauh dari tekodeko). Kami segera bergerak ke Gedung Marba yang menjadi icon di kota lama sekaligus recreate foto 3 tahun yang lalu dimana tidak disengaja kami datang di waktu yang sama. Suasana sangat ramai dan padat karena banyak warga yang menikmati liburan akhir tahun disini.
|
history |
|
iconic |
|
3 tahun yang lalu di tanggal yang sama dan posisi yang sama |
Setelah foto-foto dengan puas, niat awalanya kami ingin makan malam di Spiegel. Namun lagi-lagi ga hoki karena ternyata spiegelnya lagi closed for public. Jadinya kita makan malam di tekodeko yang gajauh dari spigel. Disini banyak sekali pilihan makanan dan minuman yang sangat terjangkau jika dibandingkan dengan lokasinya. Harganya rata-rata 20-40 ribu untuk makanan dan minumannya. Kami memesan kopi, ice cream, frappe, chicken katsu, ricebowl, dan pasta dan semuanya sangat saya rekomendasikan. Setelah puas makan dan santaian di tekodeko kami memutuskan untuk kembali ke hotel untuk istirahat.
|
enak semua (wajib dipesan) |
|
ice cream every day |
|
chicken parmagiana (ini enak) |
|
rasa >> harga |
Day 2 (Rabu, 28 Desember 2022) : Kewajiban untuk Datang ke Kota Ini
Pagi yang cerah ini kami bangun cukup pagi karena ingin mengejar untuk sampai di Klaten di siang hari agar bisa menyekar. Seperti biasa kami selalu memesan hotel yang include dengan sarapan pagi agar tidak bingung untuk makan paginya. Makanan di hotel ini cukup variatif dan lengkap untuk standar hotel. Jam 10 pagi kami meninggalkan hotel menuju kota Klaten. Kami sempat isi bensin terlebih dahulu di rest area KM 429. Suasana jalan toll pagi itu cukup ramai lancar sehingga kami bisa tepat waktu untuk sampai di klaten pukul 1 siang. Oiya kami sempat berhenti di minimarket dan pasar untuk membeli bunga.
|
nyekar |
Setelah menyekar kami mengarahkan maps menuju Ganjuran untuk beribadah. Namun karena sudah siang hari kami memutuskan untuk berhenti di salah satu restoran yang searah dengan Ganjuran. Awalnya kami sempat underestimate karena cukup sepi restorannya. Namun seperti pepatah dimana dont jugje the book by its cover tidak disangka ini restoran sangat kami rekomendasikan jika pergi ke Klaten. Nama restorannya ialah Omah Dahar Mbah Wanto. Jika kesini pesanlah paketan nasi yang menggunakan tampah karena sudah lengkap semuanya ditambah dengan tempe mendoan yang sangat lezat.
|
wajib didatangi kalau ke Klaten |
|
paket Komplit |
Kami melanjutkan perjalanan menuju Ganjuran dan sayangnya sampai di lokasi tujuan cuaca tidak mendukung dimana hujan deras sehingga kami tidak bisa beribadah di tengah gua, namun kami tetap beribadah di pinggir gua yang terdapat kanopi. Setelah beribadah kami bergerak menuju salah satu kafe di utara kota Yogya yang bernama Filosofi Kopi. Kami sampai di cafe tersebut dengan disambut cuaca mendung dan gelap. Kami memesan kopi, waffle, dan pancake dan rasanya nikmat. Ini perlu dikunjungi karena suasanya sangat nyaman, namun sayangnya kami datang sehabis hujan deras sehingga cukup becek.
|
pray |
Setelah santaian di Filosofi Kopi kami bergerak menuju hotel kami yang akan kami tinggali selama 2 malam yakni Grand Mercure Hotel Adisucipto. Sesampainya di hotel kami check in dan istirahat.
|
makanan di filkop |
|
signature |
|
coffee |
|
welcome |
Day 3 (Kamis, 29 Desember 2022) : Mengenang Masa Lalu
Kami bangun pagi, sarapan pagi, dan berenang sebelum meninggalkan hotel. Sarapan di hotel ini sangat variatif dan sesuai standard hotel. Jam 11 siang kami meninggalkan hotel dan bergerak kearah gunung yang sangat terkenal di Yogya yakni gunung merapi. Namun kami hanya sampai di kaki gunung merapi karena ada 2 tempat yang ingin kami kunjungi yakni dimulai dari Stonehenge. Ya seperti namanya ini merupakan replika dari Stonehenge aslinya yang ada di Inggris. Untuk masuk kesini anda perlu membayar sekitar 15 ribu per orang. Disini layaknya umat manusia, kami foto-foto dengan batu sembari menikmati sejuknya udara di siang hari. Walaupun kami datang di siang hari, beruntungnya cuaca cerah dan sangat adem.
|
di inggris nggak ada kayak gini |
|
replika |
Setelah foto-foto tidak jauh dari Stonehenge terdapat desinasi lanjutan yakni Kopi Merapi. Suasana sangat ramai sekali namun kami tetap mengantri selama setengah jam untuk bayar. Karena konsepnya disini kita ambil makanan atau camilan semacam di angkringan baru bayar untuk pesan minum ataupun camilan lainnya. Makanan disini sangat murah untuk gua yang tinggal di Jakarta dan Surabaya (150 ribu berempat dengan makanan yang sangat banyak) dan gua sangat merekomendasikan risoles kejunya karena rasanya out of the box. Kami santaian disini cukup lama karena ingin menikmati suasana dan menunggu hujan reda.
|
iconic |
|
risol terbaik |
|
harusnya merapa tapi lagi kabut |
|
mukbang |
|
seleranya orang indo |
Jam 3 sore kamipun melanjutkan perjalanan kembali ke kota Yogyakarta karena ingin bertemu dengan saudara yang baru datang dari Jakarta. Namun sebelum bertemu kami pergi ke Milk by Artemny untuk santaian dan makan gelato yang merupakan bukti sah jika liburan. Rasa gelato tersebut sangat nikmat namun sayangnya tempatnya tidak sesuai ekspektasi karena ternyata tempatnya lumayan kecil.
|
lezatt |
|
variasi di milk by artemy |
|
gelato everyday |
Jam 7 malam kami menjemput saudara di Kimaya Hotel (kami nanti juga menginap 2 hari terakhir sebelum pulang) dan pergi makan malam di Nanamia Pizzeria. Sesuai namanya ini restoran italy yang tempatnya cukup kecil sehingga kami perlu waiting list namun beruntungnya tidak lama kemudian kami masuk dan mendapatkan meja. Ya umumnya di restoran italy, kami memesan pizza, pasta, greek yoghurt dan rasaya ya seperti restoran italy yang tradisional karena unik rasanya. Setelah makan kami kembali ke hotel masing-masing dan beristirahat untuk mempersiapkann hari esok.
|
italiano |
Day 4 (Jumat, 30 Desember 2022) : Akhirnya KesampaianSeperti biasanya kami bangun dan sarapan pagi di hotel. Lalu jam 10 pagi kami bergerak menuju timur Yogya untuk pergi ke Tebing Breksi. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam melewati jalan yang sangat menanjak. Tiba di Tebing Breksi kami perlu membayar sekitar 10 ribu perorang dan parkir. Kondisi pagi itu sangat sepi sehingga kami dapat berfoto dengan leluasa. Namun kami sempat kebingungan mengenai lokasi yang menjadi spot foto banyak orang. Ternyata sepertinya kami salah pintu masuk karena setelah menanjak dan menurun (iya ini beneran tapi pake tangga) ternyata terdapat spot foto tersebut dan warga banyak yang foto-foto. Kayaknya lebih baik setelah masuk jangan langsung parkir tapi mendingan terus aja ke arah timur untuk ke tempat yang banyak orang. Layaknya turis, tentunya kami tidak mau ketinggalan kesempatan dan ya foto-foto seperti turis umumnya.
|
menanjak dan menurun |
|
kolam |
|
icon yang dipakai buat foto |
|
kebun |
|
alam |
|
selamat datang |
Setelah menikmati keindahan tebing yang konon katanya diukir dan dibuat secara manual, kami memutuskan untuk makan siang karena lapar. Kami terus menanjak (menggunakan mobil) menuju ke Watu Langit dimana kami dapat makan dengan menikmati pemandangan yang sangat memukau mata. Tidak disangka lagi makanan disini walaupun sederhana seperti makanan rumahan namun sangat nikmat sekali. Saya merekomendasikan ayam bakar dan mangut lelenya karena ya enak. Jangan lupa juga pesan es jeruk nipis dan tempe mendoan sebagai meneman makan siang hari ini.
|
apa lu liat-liat |
|
ootd |
|
enak makanannya |
|
pemandangan |
Setelah makan siang dengan nikmat dan puas kami memutuskan untuk check in terlebih dahulu di Kimaya Hotel agar masih sepi. Lalu kami kembali keluar dari hotel jam 4 sore dan pergi ke Roemi untuk makan gelato yang merupakan bukti sah kalau liburan sembari menunggu malam hari untuk kembali mencoba makan Gudeg Permata yang gagal kami coba saat libur lebaran 2022. Roemi ini mungkin menjadi rekomendasi gua lainnya karena walaupun terlihat sepi karena mungkin kalah dari cafe lainnya tapi dia tetap menyajikan gelato yang nikmat dan camilan lainnnya yang lezat dan terjangkau harganya.
|
pool view |
|
Christmas edition
|
|
kombinasi yang nikmat (taro + bublegum) |
Kamipun sampai di lokasi Gudeg Permata jam 6 malam dan mulai menunggu di depan restoran dari jam 7 malam karena menurut infonya gudengnya buka jam 8 malam. Jam 8 kurang akhirnya gudengnya buka dan kami menjadi pembeli pertama yang membeli gudeg di malam hari itu. Menurut gua emang selera orang beda-beda tapi gua lebih suka Gudeg Sagan yang lebih berasa. Konon katanya Gudeg Permata merupakan gudeg yang rasanya sama kayak jaman dulu jadi “mungkin” banyak orang yang suka dengan cita khas zaman dulu. Sedangkan gua yang sudah terbiasa dengan Gudeg Sagan lebih prefer makan Gudeg Sagan jika dibandingkan dengan Gudeg Permata yang harus mengantri selama itu. Setelah makan kami kembali ke hotel untuk istirahat.
|
action |
|
look it that |
|
what are those? |
|
wooo terlihat menggoda |
Day 5 (Sabtu, 31 Desember 2022) : Belum Sah ke Yogya Kalau Tidak Kesini
Di hari terakhir di 2022 kami memulai hari dengan melakukan rutunitas menginap di hotel (bangun, sarapan pagi, dan berenang). Dari ketiga hotel yang gua kunjungi di trip ini, menurut gua ini hotel dengan variasi makanan paling biasa namun bolehlah untuk dicoba. Ditambah kondisi restoran pagi itu sangat ramai sehingga kayaknya gua kurang bisa menikmati makan pagi disini. Selain itu jadi catatan bahwa kolam renang disini cukup dalam (sekitar 1,7 meter) sehingga hati-hati saja. Namun yang menjadi keuntungan menginap disini ialah kasur twinnya sangat luas jika dibandingkan dengan Grand Mercure yang sangat kecil.
|
art |
Layaknya turis kalau ke Yogya, Malioboro menjadi kunjungan utama mereka pergi, begitupun juga dengan kami. Kami berangkat jam 11 siang dan parkir di lapangan dekat Grand Zuri dan berjalan menuju kawasan malioboro. Menurut gua Malioboro sudah sangat beda dengan dulu kala karena sudah tertata dengan baik dan terdapat area belanja (seperti chatucak di bangkok) sehingga warga dapat kesana. Kami foto-foto di plang jalan maioboro, membeli lato-lato yang ternyata sangat susah buat dimainkan, dan makan massimo gelato kembali karena cuaca sangat panas siang itu. Setelah berjalan-jalan di malioboro, kami lapar dan makan sate yang sayangnya sangat keras. Lalu kami juga naik andong untuk berkeliling malioboro dan sekitarnya.
|
stasiun yogyakarta |
|
menyebrang |
|
spot wajib di malioboro |
|
syap |
|
variant gelato di Masssimo |
|
ice cream everyday |
|
yang baru (teras malioboro) |
|
plang teras malioboro |
|
sate sapi yang butuh effort |
|
horse |
|
quotes |
Setelah puas di Malioboro, kami kembali ke parkiran untuk ke Cinema Bakery yang menjadi hits bagi kaum muda warga Yogya. Namun kami sempat berhenti di Dagadu depan Grand Zuri untuk membeli kaos sebagai bukti sah kalau ke Yogya (prinsip). Perjalanan memakan waktu selama setengah jam dan sampai disanan beruntugnya saudara kami sudah mendapatkan tempat dan memesan makanan sehingga kami gabung. Gua sempat mencicipi cake dan maccaron yang sangat manis tapi enak, dan ditemani juga segelas ice americano untuk menikmati sore hingga gelapnya Yogya.
|
cake! |
|
bukan bioskop |
Waktu menunjukkan jam 8 malam dan kami lapar, dan maps mengarahkan ke Tengkleng Gajah yang terkenal. Namun sayangnya kami ga hoki lagi karena tutup (padahal di maps buka), maka dari itu kami memutuskan ke Raminten Kitchen. Sesampainya disana kondisi sangat ramai sehingga kami perlu waiting list selama 1,5 jam. Untuk makanannya sangat enak dan harganya juga murah banget jika dibandingkan dengan tempatnya. Restoran ini unik karena banyak sesajen, barang-barang peninggalan, dan yang membuat saya gua kaget adalah terdapat 3 kuda saat menuju ke kamar mandi.
|
patung sambutan |
|
mie nyemek yang murah dan enak |
|
es sereh lemon yang segar |
Waktu menunjukkan pukul 11 malam dan 1 jam lagi tahun baru, maka kami memutuskan untuk menikmati suasana tahun baru di Yogya. Kami parkir di KFC dekat Raminten Kitchen dan menunggu tahun berganti di depan MCD karena jalan kearah tugu sudah banyak lautan warga yang menunggu tahun berganti. Tidak terasa tahun sudah berganti dan mari pindah ke hari selanjutnya.
|
happy nu year |
|
aftermatch |
Day 6 (Minggu, 1 Januari 2023) : Awal yang Baru dengan Kembali ke RumahTepat jam 00.00 tahun bergant ditandai dengan semarak kembang api dan warga berteriak sembari mengabadikan foto, begitupun dengan kami. Setelah puas foto-foto kami segera kembali ke parkiran dan kembali ke hotel karena kami akan pulang di pagi hari menuju rumah. Kami bangun jam 7 pagi dan mempersiapkan barangan. Tidak lupa sarapan pagi yang disediakan hotel. Jam 9.30 kami meninggalkan kota Yogyakarta dengan kondisi jalanan yang sepi. Kami sempat berhenti di minimarket di daerah Klaten untuk istirahat dan membeli minuman sebelum masuk toll Banyumanik.
|
bye hotel |
|
terimakasi yogya |
|
kembali pulang |
Mobil melaju dengan suasana jalanan yang sangat ramai karena besok senin maka dari itu banyak warga yang kembali ke rumah, begitupun dengan kami. Jam 1 siang kami singgah sebentar di rest area KM 389 untuk makan siang di bakso kota cak man dan membeli oleh-oleh. Saran gua sebaiknya bawa bekal saja dari kota asal karena sangat susah untuk beli makanan di rest area karena ramai dan padat.
|
makan bwang |
Setelah puas, kamipun melanjutkan kembali ke rumah dan sempat berhenti di rest area KM 208 untuk istirahat dan gantian menyetir dan rest area KM 102 untuk makan malam di restoran sunda yang sangat nikmat. Oiya mulai dari semarang sampai rumah suasana jalanan sangat ramai dan padat sehingga mobil tidak bisa melaju dengan cepat. Kami sempat gantian menyetir kembali di pintu toll setelah Jakarta Cikampek Elevated dan setelah perjalanan yang sangat panjang kami tiba di rumah jam 10.30 malam.
|
3rd stop |
|
spotify song on repeat |
|
cars |
|
last stop |
|
sampai juga setelah +- 1000km |
Demikian cerita liburan akhir tahun 2022 gua dan sampai saat ini (Kamis, 19 Januari 2023) kami belum ada rencana untuk liburan mengingat banyaknya kesibukan di tahun ini. Jadi, sampai ketemu lagi kalau kami liburan!